Sabtu, 14 September 2013

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU


                                                                                  

Disusun Oleh:

Putri Ayu Mawarni
Santi Rahayu W.

XII IPA 4



Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk Memenuhi
Sebagian Tugas Biologi
SMA NEGERI 4 DEPOK
September, 2013






KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah yang berjudul “PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KACANG HIJAU”.
Dengan selesainya karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada guru Biologi Ibu Caroline serta teman-teman XII IPA 4.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas dan sebagai sumber untuk memperluas pengetahuan tentang “PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KACANG HIJAU”.  
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih.

Depok, September 2013

                                                   
              
                                        Penulis









DAFTAR ISI

Halaman Judul                                                                              i
Kata Pengantar………………………………………................ii
Daftar Isi                                                                                     iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang                                                               1
1.2 Rumusan Masalah                                                           2
1.3 Tujuan Penelitian                                                             2
1.4 Hipotesis                                                                        2
1.5 Manfaat Penelitian                                                           2
1.6 Definisi Operasional                                                        2
BAB II PEMBAHASAN TEORI
1. Pertumbuhan Primer                                                         3
2. Pertumbuhan Sekunder                                                     4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan                                                               5
3.2 Cara Kerja                                                                     5
3.3 Variabel                                                                         5
3.4 Metode Pengumpulan Data                                             5
3.5 Jenis data                                                                       5
BAB IV ANALISA DATA
4.1 Tabel Hasil Pengamatan                                                 6
4.2 Analisa Data                                                                 11
4.3 Kesimpulan…………………………….......................11
BAB V PENUTUP                                                                    12





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat mengecil kembali). Pada tumbuhan bersel 1 terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel. Pada proses perkecambahan, ada 2 tipe perkecambahan; Epigeal (Perkecambahan dimana kotiledon berada di atas tanah) dan Hipogeal (Kotiledon tetap berada di dalam tanah).
Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari cirri-cirinya, contohnya Spermatophyta bila sudah berbunga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2 macam, yaitu; Faktor Eksternal dan Faktor internal.
Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dll.
Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormone
Berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin mengadakan penelitian mengenai pengaruh media tanaman terhadap pertumbuhan biji kacang tanah dengan membedakan perlakuan terhadap masing-masing biji.

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. 

1.2 Rumusan Masalah
      Bagaimana pengaruh media tanam terhadap kacang hijau?
1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahiu pengaruh media tanam terhadap perkecambahan kacang hijau?
1.4 Hipotesis
H0 : Ada pengaruh media tanam tehadap tanaman kacang hijau
H1 : Tidak ada pengaruh media tanam terhadap tanaman kacang hijau
1.5  Manfaat Penelitian
1.      Mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan kacang hijau
2.      Sebagai tugas awal pada materi Biologi pada tumbuhan.
1.6  Definisi Operasional
      Gelas A : media tanah merah
      Gelas B : media humus
      Gelas C : media kapas




BAB II
PEMBAHASAN TEORI

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversible.
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan

2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan meliputi:
1. Faktor luar
a. Makanan: Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis berbagai komponen sel.
b. Air: Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembaban, dan membantu perkecambahan biji.
c. Suhu: Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang.
d. Kelembaban: Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan.
e. Cahaya: Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak cahaya yang dibutuhkan berbeda di setiap tumbuhan.
2. Faktor dalam:
a. Gen: Terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunannya, berfungsi mengatur reaksi kimia di dalam sel( misal sintesa protein).
b. Hormon: Auksin, sitokinin, giberlin, asam traumalin, Kalin.




BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan
Alat:                                                                           
1.      3 gelas aqua kosong
2.      Kapas
3.      Tanah merah
4.      Humus
Bahan: - 9 biji kacang hijau

3.2 Cara Kerja
1.    Siapkan 3 gelas aqua kosong masing-masing diberi nama dengan label
2.    Lubangi ketiga gelas tersebut Sebagai lubang untuk keluarnya air
3.    Masukkan media tanam ke dalam masing-masing gelas yaitu tanah merah, humus, dan kapas.
4.    Kemudian masukkan 3 biji kacang hijau ke dalam masing-masing gelas
5.    Beri air secukupnya kepada masing-masing gelas tersebut
6.    Amati pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada kacang hijau.
3.3 Variabel
Variabel bebas
: Jenis media tanam

Variabel Terikat

: Kacang Hijau

3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan eksperimen/ percobaan.
3.5 Jenis data
Jenis data: Kuantitatif





BAB IV
ANALISA DATA

4.1 Tabel Hasil Pengamatan
Setelah dicatat dan diamati berikut hasil pengamatan:
Tinggi Batang
Jumlah batang
Cabang
Jumlah Daun
Warna Daun
Kondisi
Hari ke-1
A
-
-
-
-
-
Tetap
B
1 cm
1
-
-
-
Tetap
C
-
-
-
-
-
Tetap
Hari ke-2
A
1,5 cm
1
-
Kulit membuka, mulai tumbuh bakal daun
B
2 cm
1
-
Kulit membuka, mulai tumbuh bakal daun
C
1 cm
1
-
Kulit membuka, mulai tumbuh bakal daun
Hari ke-3
A
5 cm
1
-
2 bakal daun
Hijau muda
Kotiledon membuka
B
5,5 cm
1
-
2 bakal daun
Hijau
Kotiledon membuka
C
3 cm
1
-
2 bakal daun
Hijau muda segar
Kotiledon membuka sedikit
Hari ke-4
A
13 cm
1
-
2 daun
Hijau tua
Daun membuka lebar
B
14 cm
1
-
2 daun
Hijau Tua
Daun membuka sedikit
C
10,5 cm
1
-
2 daun
Hijau muda
Daun membuka sedikit
Hari ke-5
A
15 cm
1
-
2 daun
Hijau Tua
Daun membuka lebar dan pertambahan panjang batang
B
15,5 cm
1
-
2 daun
Hijau tua
Pertambahan panjang batang dan daun normal
C
13 cm
1
-
2 daun
Hijau Tua
Pertambahan panjang batang dan daun normal
Hari ke-6
A
17 cm
1
-
2 daun
Hijau Tua
Ada pertambahan tinggi pada batang
B
20,5 cm
1
-
2 daun
Hijau
Ada pertambahan tinggi pada batang
C
16 cm
1
-
2 daun
Hijau Tua
Tinggi bertambah dan daun normal
Hari ke-7
A
22 cm
1
-
2 daun
Hijau Tua
Ada pertambahan tinggi batang
B
26 cm
1
-
2 daun
Hijau tua
Ada pertambahan tinggi batang
C
21 cm
1
-
2 daun
Hijau Tua
Ada pertambahan tinggi batang



Ket:
A = Tanah Merah
B = Humus
C = Kapas





















4.2 Analisa Data
Pertumbuhan pada biji kacang hijau di gelas A dengan media tanah merah terlihat baik batangnya tumbuh dengan tegak dan daun terlihat lebih subur daripada yang lainnya.
Pertumbuhan pada biji kacang hijau di gelas B dengan media tanah humus terlihat sangat baik batang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan gelas A dan C sedangkan daunnya sedikit mengkerut tidak seperti daun pada gelas A dan C.
Pertumbuhan pada biji kacang hijau di gelas C dengan media tanam kapas terlihat kurang tumbuh dengan baik batang lebih pendek dibanding gelas A dan B sedangkan daunnya kurang membuka dengan baik.

1.3    Kesimpulan
Dengan demikian dapat kami simpulkan, dengan humus sebagai kontrol pada percobaan yang telah kami lakukan bahwa hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak. Karena melihat pertumbuhan pada humus tetap jauh lebih baik dibandingkan dengan Tanah Merah dan Kapas walaupun daun terlihat kurang membuka dengan baik.







BAB V
PENUTUP

Demikian atas karya ilmiah yang kami buat. Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Terimakasih sekali lagi kami ucapkan kepada guru pembimbing kami yang telah membimbing kami dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Atas segala kekeliruan dalam perangkaian kata dan kata-kata yang kami tulis, kami mohon maaf. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Saran dan Kritik kami nantikan.


1 komentar:

 

hello welcome to my blog☺ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template